Jumat, 27 April 2012

OBROLAN BARENG TUHAN


Ini hanyalah untuk mereka yang mau belajar mengerti rencana Tuhan dalam hidupnya.
Seandainya kita dapat berbicara dengan Tuhan, mungkin akan terjadi obrolan seperti ini:

Tuhan : Apa yang kau rasakan hari ini anak-Ku?
Anak 1 : Sedih dan kecewa (sambil memperlihatkan tampang yang sangat menyedihkan).
Anak 2 : Binggung (dengan tatapan kosong).
Anak 3 : Aku merasa senang dan bahagia?
(Tersenyum penuh arti)
Tuhan : Mengapa kau sedih anak-Ku (Tanya-Nya pada anak 1).
Anak 1 : Aku sedih Tuhan, teryata orang yang aku sayang malah menyakiti hatiku, ia membuatku seperti orang bodoh, ia berpura-pura mencintaiku tapi ternyata hanya untuk mengecewakanku.
Tuhan : Kau terlalu mengekangnya, kau melarangnya bergaul dengan orang lain. Ketahuilah ia belum sepenuhnya menjadi milikmu, ia masih milik semua orang dan hanya hatinya saja yang baru kau miliki. Biarkan dia bergaul dengan orang lain. Jika ia mencintaimu dia takkan mengkhianatimu anak-Ku.
Anak 1 : Tapi Tuhan, kenapa dia terlalu cuek padaku setiap saat jika aku dan dia bersama teman-temannya. Dia malah menghiraukanku dan berbicara dengan teman-temannya.
Tuhan : Sudahlah anak-Ku jangan kau pikirkan lagi masalah itu, jika memang itu yang terjadi biarkan saja dia dengan dunianya. Dia memang tak sepenuhnya mencintaimu.
Tenang anak-Ku, masih ada yang terbaik yang akan Ku sediakan untukmu.
Anak 1 : Tapi Tuhan, apakah Kau akan menguji lagi aku dengan membiarkan aku mencintai orang yang tidak mencintaiku.
Tuhan : Tidak anak-Ku, ketahuilah Aku tidak pernah berniat untuk melakukan itu. Aku hanya ingin membuatmu menjadi kuat.
Anak-Ku ingatlah ini, kau bisa membuat orang yang tidak mencintaimu berpaling mencintaimu.
Anak : Bagamana caranya Tuhan?
Tuhan : Begini caranya, kau harus berjuang keras untuk mendapatkan cintanya. Tak peduli dia mengacuhkanmu, karena kau tau anak-Ku semua orang Kuciptakan memiliki perasaan. Ia akan luluh hatinya jika ia tahu bahwa ada orang yang benar-benar dengan tulus mencintainya dan rela melakukan apa saja untuk-Nya.
Anak 1 : Tapi Tuhan apakah aku mampu melakukan itu?
Tuhan : tentu bi
sa anak-Ku, asalkan kau mau melakukannya. Tak ada yang mustahil di dunia ini.
Anak 1 : Tapi aku kuatir takkan sanggu
p bertahan.
Tuhan : jangan kuatir anak-Ku ada Aku. Apakah kau tak percaya Aku?
Anak 2 : Tuhan, kenapa Kau hanya peduli padanya saja dan menghiraukan kami?
Tuhan : Sabarlah anak-Ku, biarkanlah Aku melegakan hatinya yang penuh ketidakpercayaan itu. Semua sama di mata-Ku.
Dan nasehat-Ku ini bukan hanya untuknya, tapi juga untuk kalian, karena bukan tidak mungkin kalian akan merasakan hal yang sama dengannya.
Bagamana anak-Ku apakah kau masih ragu? (Tanya-Nya pada anak 1).
Anak 1 : Tapi… (Terhenti).
Tuhan : Percaya pada-Ku.
Anak 1 : Baik Tuhan, aku akan percaya sepenuhnya pada-Mu.
Tuhan : Memang harus seperti itu anak-Ku.
Baik lah anak-Ku, sekarang giliranmu, kau yang tidak sabar hati. Kenapa kau merasa binggung?
Anak 2 : Aku binggung Tuhan, kenapa aku hanya diberikan bayang-bayang saja? Dan tak ada sesuatu yang jelas.
Tuhan : Anak-Ku, itu salahmu sendiri. Kau tudak berusaha untuk mencarinya, padahal kau tahu sebuah istilah “Love Will Find You If You Try”. Berusahalah untuk mencobanya, bukan t
idak mungkin kau akan mendapatkan hatinya.
Anak 2 : Dimana aku harus mencarinya Tuhan?
Tuhan : Anak-Ku, ia ada di mana-mana, hanya tinggal kau menghampirinya saja.
Anak 2 : Tapi apakah semudah itu aku akan mendapatkannya?
Tuhan : Tidak. Kau harus berjuang untuk mendapatkannya, seperti yang telah Ku katakan sebelumnya.
Anak 2 : Tuhan, aku
masih bimbang dan aku ragu jika aku tlah menemukannya, apakah aku dapat merebut hatinya.?
Tuhan : Pasti bis
a anak-Ku, asalkan kau melakukannya dengan tulus dan tidak ada maksud apa-apa.
Anak 3 : Tapi Tuhan, jika orang yang ia suka tidak menyukainya dan malah memilih orang lain.
Anak 2 : Ia benar Tuhan jika itu yang terjadi, bagaimana?
Tuhan : Jangan dulu kamu kuatir jika kamu belum mencobanya. Jika ia tertarik padamu maka ia akan memilihmu.
Anak 2 : Oh iya ya benar juga. Baik Tuhan aku akan mencobanya.
               Tuhan bolehkah aku bertanya lagi?
Tuhan : Silahkan anak-Ku.
Anak 2 : Bagaimanakah caranya kita mengetahui bahwa seseorang atau orang lain menyukai kita?
Tuhan : Pertanyaan yang indah anak-Ku. Begini, jika kau tak bisa melihatnya dari dekat cukup dengan melihat dari kejauhan. Tatap wajahnya, jika dalam hitungan 3 detik atau lebih kau menatapnya dan ia memalingkan wajahnya itu berarti ia menyukaimu. Tapi jangan terus-menerus menatapnya, buka
nnya suka yang ada jadi terlihat seperti orang aneh.
Tapi jika kau bisa mendekatinya dan t
elah mengenalnya jauh sebelumnya. Cobalah tatap matanya, jika ada senyum yang ia berikan dan ia bertanya ada apa atau kenapa, itulah orang yang menyukaimu. Atau sebaliknya, jika ia setiap waktu melihat wajahmu, ketika kau bertanya ada apa atau kenapa dan ia menjawab tidak ada apa-apa. Itu berarti ada apa-apa dari dirinya terhadapmu,
Anak 2 : Apakah hanya itu Tuhan ?
Tuhan : Tidak anak-Ku, masih banyak lagi. Diantaranya, ia akan berusaha mencari perhatianmu dengan cara apapun. Mulai dari mengganggumu, menyentuhmu dan tak pernah melepaskan pandangannya darim
u, karena ia memang tak ingin kehilangan moment-moment ketika bersamamu.
Ia akan tersenyum, jika berhasil membuatmu memperhatikannya. Orang yang menyukai
mu berkata tidak cemburu pada saat kau bersama orang lain, tapi ia hanya menyinggungmu saja dengan berbagai cara, ketahuilah ia sebenarnya cemburu.
Anak 2 : Kenapa ia harus melakukan itu?
Tuhan : Ya karna ia mencintaimu. Ia tak ingin kau mengacuhkannya, dan ia ingin kau mengingatnya meskipun itu hanyalah keusilanya, asa kau mengingatnya.
Anak 2 : Oh….
Tuhan : Baik anak-Ku sudah mengerti. Sekarang anak-Ku, kenapa kau merasa bahagia?
(Tanyanya pada anak 3)
Anak 3 : Ia aku merasa bahagia karna aku telah menemukan orang yang telah mencintaiku dengan tulus.
Tuhan : Benarkah demikian? Tapi kenapa aku pernah melihatmu menangis anak-Ku?
Anak 3 : O
h... Itu karena aku sempat ragu akan cintanya, tapi sekarang tidak, ia rela melakukan apa saja bagiku.
Tuhan : Apakah kau yaki
n dia yang terbaik untukmu?
Anak 3 : Iya Tuhan, karna segala yang kuinginkan ada padanya.
Tuhan : B
erarti kau hanya melihat apa yang ada padanya, tanpa melihat sisi lain dari dirinya?
Anak 3 : Ya Tuhan, karna itu yang kucari selama ini.
Tuhan : Apa yang terjadi jika suatu saat ada sesuatu hal yang tak kau inginkan muncul darinya?
Anak 3 : Entahlah Tuhan aku belum memikirkan hal itu, yang ku tau saat ini dia adalah yang terbaik untukku.
Tuhan : Itulah anak-Ku salah satu sifat yang Ku berikan padamu, terlalu mudah menganggap sesuatu tanpa memikirkan masa depan. Jika suatu saat ada kekurangan yang ia miliki kau ketahui, kau akan k
uatir dan akan menjauhinya. Apakah kau akan sadari itu?
Anak 3 : Tapi Tuhan, selama ini tak kutemukan kekurangan dari dirinya.
Tuhan : Iya anak-Ku karna saat ini ia berusaha dengan susah payah menutupi kekurangannya agar kau tidak meninggalkanya.
Anak 3 : Lalu aku harus bagaimana Tuhan?
Tuhan : Yakinkanlah padanya bahwa kau akan berusaha terus mencintainya, dan katakana padanya untuk jadi dirinya sendiri tanpa harus menjadi orang lain. Kau juga jangan terlalu menuntutnya untuk menjadi orang lain, karna setiap orang kuciptakan dengan pesonanya sendiri.
Anak 3 : Baik Tuhan aku akan melakukan hal itu.
Tuhan : Tapi ingat anak-Ku jangan terlalu bahagia dulu dan merasa bahwa dia yang terbaik, bukan tidak mungkin bukan dia yang Ku berikan padamu dan telah Ku sediakan yang lain untukmu.
Anak 3 : Loh kok begitu Tuhan, apakah Tuhan ingin membuatku kecewa?
Tuhan : Tidak anak-Ku, justru aku ingin memberikan yang terbaik bagimu, lagipula tidak ada seorangpun yang tahu rencana-Ku, kaupun tidak anak-Ku.
Anak 3 : Oh.
.. (Dengan tampang bengong).
Tuhan : Iya anak-Ku makanya jangan terlalu erat menggenggam cinta itu karna bukan tidak mungkin aku akan merebutnya, dan kau akan merasa sakit yang terlalu dalam.
Anak 3 : Tapi Tuhan
bukankah  Kau yang memberikanya untukku tapi kenapa Kau ambil juga?
Tuhan : Tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua datang dan pergi sesuai waktunya.
Anak 3 : Iya Tuhan sekarang aku mengerti.
Tuhan : Baiklah anak-Ku apalagi yang ingin kau tanyakan?
Anak 2 : Tuhan, kenapa harus ada masa jomblo?
Tuhan : Itu untuk membuatmu belajar sabar, dan untuk mempersiapkanmu menghadapi masa-masa dimana kau akan menjadi satu dengan pasanganmu.
Anak 1 : Kenapa harus ada persiapan Tuhan?
Tuhan : Karna hidup dengan 2 orang yang memiliki karakter berbeda-beda itu sulit anak-Ku. Kau harus menyatukan pemikiran. Jika kau tidak siap yang ada malah terjadi kawin-cerai, kawin-cerai seperti yang sering kau lihat di infotaiment.
Anak 3 : Siap yang Kau maksud itu seperti apa Tuhan?
Tuhan : Ya siap segala-galanya. Siap untuk menjadi bagian dari pasanganmu. Misalnya:
- Untuk laki-laki : Siap bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarga, menjaganya, menyayanginya, mencintainya, menjadi kepala bukan ekor dan sebagainya.
- Untuk perempuan : Siap melayani (masak, nyuci, rajin dan lain-lain), mengasuh anak, menyayangi, mencintai dan lain sebagainya.
Anak 3 : Apakah semua itu harus?
Tuhan : Iya anak-Ku. Jika yang laki-laki tidak bekerja maka apa yang bisa ia berikan untuk keluarganya, masa batu dan pasir. Sebaliknya, jika yang perempuan tidak bisa apa-apa, bagaimana pasangan bisa bahagia. Ketahuilah seorang suami lebih suka dan memuji masakan istrinya sekalipun rasanya tidak karuan.
Anak 3 : Hari gini ngapain repot, banyak tempat makan.
Tuhan : Ia jika kau banyak uang, jika tidak?
Anak 3 : Ya cari yang kaya raya Tuhan.
Tuhan : Kau atau Aku yang punya rencana?
Anak 1,2 dan 3 : Benar juga ya Tuhan, Baik Tuhan kami akan belajar itu semua.
Anak 2 : Tuhan, ada satu hal yang ingin kutanyakan, aku penasaran dengan perasaan seseorang terhadapku apakah ia menyukaiku atau tidak. Jika ia menyukaiku kenapa ia tak mengatakannya?
Tuhan : Anak-Ku jika kau penasaran tanyakan saja padanya.
Anak 2 : Tapi Tuhan, masa aku yang harus menanyakan hal itu padanya. Aku kan diciptakan untuk menunggu bukan mencari.
Tuhan : Ia anak-Ku, tapi apa kau ma terus menunggu tanpa mau menyelami isi hatinya? Ketahuilah anak-Ku, setiap orang kuciptakan dengan karakter yang berbeda-beda, dan ia kuciptakan dengan karakternya sendiri. Karakter yang sangat pemalu, jika ia menyukai seseorang ia takut untuk menyatakannya karna ia takut ditolak dan tak dianggap.
Anak 3 : Kenapa harus malu, kan tiap orang pernah mengalaminya. Aku saja tak terhitung berapa kali ditolak tapi aku tetap berani hingga akhirnya kutemukan seseorang yang tepat.
Tuhan : Itu kau, bukan dia.
Anak 2 : Lalu apa yang harus kuperbuat Tuhan?
Tuhan : Cobalah untuk mengetahui isi hatinya. Biar Ku ajarkan. Cobalah memancingnya dengan pertanyaan seperti ini “Apakah kau pernah mencintai seseorang, dan apa yang kau lakukan untuk membuatnya tahu bahwa kau mencintainya?”.
Terus tanyakan padanya mengenai hal-hal cinta. Yakinlah jika dia benar-benar mencintaimu ia akan bercerita semuanya padamu, tapi jangan heran jika awalnya ia akan kaget dan merasa gugup, karna itulah dia. Dia akan gugup jika ditanya tentang cinta oleh orang yang ia cintai, apalagi jika kau tanyakan pada saat kalian berdua saja.
Anak 2 : Oh, tapi apakah mungkin dia ia akan jujur?
Tuhan : Pe
rcayalah, dia tidak akan bohong. Karna ia tercipta untuk jadi orang yang polos yang akan berbicara apa adanya. Dan jika ia mencintaimu takkan mungkin ia berbohong, karna ia tak ingin orang yang ia cintai marah karna kebohongannya.
Anak 2 : Baiklah Tuhan akan ku coba.
Anak 3 : Tuhan, kenapa jika aku bertanya kepada orang yang mencintaiku, mengenai alasan kenapa ia mencintaiku, ia hanya diam dan sulit untuk mengatakannya. Yang ia katakan hanya “Karna aku benar-benar mencintamu”.
Tuhan : Ketahuilah anak-Ku setiap orang yang benar-benar mencintai pasangannya akan sulit memberikan alasan kenapa ia mencintai pasangannya karna terlalu banyak alasan kenapa ia mencintainya. Dan butuh waktu yang panjang untuk menjelaskannya.
Anak 3 : Oh…
Anak 1 : Tuhan, kenapa Kau membiarkan aku
untuk putus dengan pasanganku padahal aku benar-benar mencintainya dan tak sanggup kehilangannya?
Tuhan : Kau tahu anak-Ku kenapa aku membiarkan hal itu, karna aku telah menyediakan yang terbaik bagimu. Hanya sa
ja belum saatnya itu akan Ku berikan padamu.
Anak 1 : Oh begitu ya.
                Okelah kalo begitu.
Tuhan : Baik anak-Ku ada yang ingin kau tanyakan lagi?
Anak 1, 2 dan 3 : Sepertinya untuk hari ini tidak ada lagi, mungkin esok atau lain waktu Tuhan.
Tuhan : Iya anak-Ku, aku harus pergi dan akan menemui anak-anak-Ku yang lain yang juga membutuhkan pertolongan-Ku. Tapi percayalah Aku tidak akan pernah jauh dari kalian.
Anak 1, 2 dan 3 : Iya Tuhan.
Tuhan : Ingatlah ini anak-Ku. Sabarlah menunggu, dan janganlah kamu kuatir akan apapun juga, tapi nyatakanlah keinginanmu dalam doa dan pengharapan dengan penuh ucapan syukur.
Percayalah setiap orang didunia kuciptakan berpasang-pasangan dari bagian tulang rusuk mereka sendiri. Dan yakinlah rencana-Ku indah pada waktunya.

NB:Lebih mudah memaham
i jika Tuhan menganggap kita sebagai anak-Nya….

Created by Dian U. Gaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar